Untuk fraktur leher femur pada usia di bawah 18 tahun, metode fiksasi internal yang paling umum digunakan adalah konfigurasi 'segitiga terbalik' dengan tiga sekrup. Dua sekrup ditempatkan dekat dengan korteks anterior dan posterior leher femur, dan satu sekrup diposisikan di bawah. Pada pandangan anteroposterior, kedua sekrup proksimal saling tumpang tindih, membentuk pola '2 sekrup', sementara pada pandangan lateral, pola '3 sekrup' terlihat. Konfigurasi ini dianggap sebagai penempatan sekrup yang paling ideal.
Arteri femoralis sirkumfleksa medial merupakan suplai darah utama ke caput femur. Pemasangan sekrup yang 'masuk-keluar-masuk' di atas aspek posterior leher femur dapat menimbulkan risiko cedera vaskular iatrogenik, yang berpotensi mengganggu suplai darah ke leher femur dan, akibatnya, memengaruhi penyembuhan tulang.
Untuk mencegah terjadinya fenomena 'masuk-keluar-masuk' (IOI), di mana sekrup melewati korteks luar leher femur, keluar dari tulang kortikal, dan masuk kembali ke leher dan kepala femur, para peneliti di dalam dan luar negeri telah menggunakan berbagai metode penilaian tambahan. Asetabulum, yang terletak di atas aspek luar leher femur, merupakan cekungan cekung di tulang. Dengan mempelajari hubungan antara sekrup yang ditempatkan di atas aspek posterior leher femur dan asetabulum dalam pandangan anteroposterior, seseorang dapat memprediksi atau menilai risiko IOI sekrup.
▲ Diagram ini mengilustrasikan pencitraan tulang kortikal acetabulum dalam pandangan anteroposterior sendi panggul.
Penelitian ini melibatkan 104 pasien, dan hubungan antara tulang kortikal acetabulum dan sekrup posterior diperiksa. Hal ini dilakukan melalui perbandingan pada sinar-X dan dilengkapi dengan rekonstruksi CT pascaoperasi untuk menilai hubungan antara keduanya. Di antara 104 pasien, 15 pasien menunjukkan fenomena IOI yang jelas pada sinar-X, 6 pasien memiliki data pencitraan yang tidak lengkap, dan 10 pasien memiliki sekrup yang diposisikan terlalu dekat dengan bagian tengah leher femur, sehingga evaluasi menjadi tidak efektif. Oleh karena itu, total 73 kasus valid diikutsertakan dalam analisis.
Dari 73 kasus yang dianalisis, pada pemeriksaan sinar-X, 42 kasus memiliki sekrup yang terletak di atas tulang kortikal asetabulum, sementara 31 kasus memiliki sekrup di bawahnya. Konfirmasi CT menunjukkan bahwa fenomena IOI terjadi pada 59% kasus. Analisis data menunjukkan bahwa pada pemeriksaan sinar-X, sekrup yang terletak di atas tulang kortikal asetabulum memiliki sensitivitas 90% dan spesifisitas 88% dalam memprediksi fenomena IOI.
▲ Kasus Satu: Rontgen sendi panggul pada pandangan anteroposterior menunjukkan sekrup yang diposisikan di atas tulang kortikal asetabulum. Pandangan koronal dan transversal CT mengonfirmasi adanya fenomena IOI.
▲Kasus Kedua: Rontgen sendi panggul pada pandangan anteroposterior menunjukkan sekrup yang terletak di bawah tulang kortikal asetabulum. Pandangan koronal dan transversal CT mengonfirmasi bahwa sekrup posterior sepenuhnya berada di dalam korteks tulang.
Waktu posting: 23-Nov-2023